
TOPBANTEN – Melda Safitri, ibu dari dua anak asal Aceh Singkil, mendadak viral setelah membagikan kisah pahit rumah tangganya yang kandas sesaat sebelum sang suami resmi dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Fitri, sapaan akrabnya, mengungkap kronologi lengkap penyebab keretakan rumah tangga mereka.
Fitri menceritakan bahwa persoalan bermula dari pertengkaran sepele hanya karena suami pulang kerja dan tidak mendapati lauk di meja makan.
“Dia pulang 14 Agustus sore, langsung marah-marah karena tidak ada lauk. Padahal di rumah memang tidak ada uang belanja. Jadi bagaimana saya bisa masak?” ujar Fitri dengan suara gemetar.
Pertengkaran kecil itu justru memicu kemarahan berkelanjutan. Malamnya, sang suami pergi bersama rekannya dan pulang larut. Esok harinya, suasana semakin memanas hingga Fitri membalas ucapan suami yang dianggap merendahkannya sebagai istri.
“Saya bilang, kamu tidak kasih uang belanja, jadi apa yang mau saya masak? Dia semakin pancing emosi saya,” tutur Fitri.
Yang membuat kisah ini semakin memilukan, Fitri mengaku selama ini justru menjadi orang yang membantu mempersiapkan pelantikan suaminya sebagai PPPK. Semua atribut Korpri dan kebutuhan pelantikan dibeli dari hasil ia berjualan cabai, sayuran, dan gorengan.
“Baju pelantikan itu saya yang bayar. Uangnya dari jual gorengan. Saya dampingi dia dari nol sampai lulus PPPK. Tapi saya ditinggal sebelum dia terima SK,” ucapnya lirih.
Dua bulan sejak diceraikan secara lisan, Fitri bertahan hidup dari berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumah demi membiayai dua anaknya yang masih kecil. Upaya mediasi dengan kehadiran orang tua dan kepala desa telah dilakukan, namun suaminya tetap bersikeras mengakhiri pernikahan.
Fitri juga mengungkap bahwa pernikahannya sempat tak direstui mertua sejak awal, bahkan sering menjadi bahan gunjingan karena dianggap “membudak” anak laki-laki mereka.
Kini, Fitri menegaskan tidak akan kembali meski suatu hari sang suami berubah pikiran. Kisah Fitri menyebar luas di media sosial dan memantik gelombang empati. Unggahannya yang berpesan “Hargai perempuan yang menemani dari nol. Jabatan dan pangkat tak dibawa mati,” ramai dikutip pengguna Facebook dan TikTok.
“Fitri hebat, tetap tegar untuk anak-anak,” tulis seorang warganet. “Semoga Allah ganti dengan kebahagiaan yang lebih mulia,” komentar lainnya.
Kasus ini kini mendapat perhatian serius dari Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak (Germas PPA). Wakil Ketua Umum Germas PPA, Rica Parlina, menyatakan siap memberikan pendampingan hukum serta psikologis untuk Fitri dan anak-anaknya.
“Ini bukan sekadar masalah rumah tangga. Ini tentang hak perempuan dan anak yang wajib dilindungi negara,” tegas Rica di akun Facebook resminya.
Fitri menyebut dirinya diceraikan hanya dua hari sebelum pelantikan PPPK sang suami setelah bertahun-tahun ikut berjuang menopang ekonomi keluarga.
