
Oleh : A. Fitriyana
Sabar? Apa sih yang disebut ‘sabar’ ? Ada yang tau artinya sebuah kata itu? sehari-hari kayaknya kita dituntut untuk selalu sabar. Misalnya ketika kita ngantri untuk ambil uang di ATM, ngantri untuk beli makanan di restauran, terus bisa juga sabar dalam menunggu seseorang ataupun juga sabar dalam menahan hawa nafsu, bisa hawa nafsu amarah, ataupun yang lainnya.
Sabar berasal dari kata Asshabarur (ngutip dari bukunya Aa Gym) kata ini berasal dari akar kata yang terdiri dari tiga huruf: Shad, ba dan ra. Makna dari kata ini adalah: pertama “menahan”, kedua “ketinggian sesuatu” dan yang ketiga “sejenis batu”.
Dari makna sabar ini yang berarti menahan, lahirlah makna “konsisten atau para aktivis dakwah sering menyebutnya dengan Istiqomah, sebab sikap menahan ini pada pandangannya terhadap sesuatu gejolak bisa dinamai dengan sabar.
Dari makna yang kedua lahir kata “Shubr” yang berarti puncak sesuatu. Jadi orang yang memiliki kesabaran yang tinggi maka dia akan memiliki puncak kemuliaan.
Dan dari makna yang ketiga muncul kata “Assubrah” yakni batu yang amat kukuh. Dari ketiga makna tersebut terdapat hubungan yang saling kait berkait.
Lalu apa sih yang membuat orang bisa menjadi sabar? Pahala!!, Benar tapi mungkin kayaknya terlalu religius. Gimana kalo imbalan, yup!tapi bukankah itu berarti sabarnya tidak ikhlas, tunggu dulu Imbalan yang bakal diterima bisa dijadikan salah satu pendorong untuk berbuat sabar setelah mau sekedar melapangkan hatinya untuk semua itu.
Ah, tapi apa iya kalo kita bersabar akan selalu dapat imbalan ? cobalah kita ricek dulu orang yang mau bersabar misalnya orang yang mau berlama-lama ngantri di loket supaya dia dapat tiket, permasalahannya gimana kalo dia kehabisan tiket? apa masih dibilang dapat imbalan juga, nah lo!
Mungkin disini dia dituntut untuk bisa bersabar lagi untuk kedua kalinya tanpa mendapatkan imbalan apa-apa diluar pahala yang dijanjikan Allah swt. Kalau begitu ada kesabaran dalam kesabaran itu sendiri dan ada beberapa hal yang mengharuskan orang untuk bersabar setelah melakukan suatu kesabaran.
Sabar ada batasnya atau tidak itu tergantung dari siapa yang akan mendengarnya mungkin serombongan malaikat akan menjawab “sabar itu tentu tidak berbatas.” Berbicara begitu karena malaikat diciptakan tanpa hawa nafsu setitik-pun.
Tapi jika kita bertanya pada setan,iblis, atau sebangsanya tentulah akan berbeda jawabannya, dia akan bilang “kalau perlu manusia itu tidak usah bersabar karena sikap itu sia-sia karena sama sekali tidak menunjukan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna”
Tetapi kalaulah terpaksa seorang anak adam harus bersabar maka tentu saja setan akan menggoda bahwa kesabaran merupakan sesuatu yang berbatas yang berarti batas itu harus diakhiri dan dilanggar agar manusia manusia mampu menunujukan kembali kemampuannya sebagai mahluk yang paling sempurna, tapi sangat bodoh jika kita mendengarkan perkataan sesat tersebut.
Dan ternyata dari sebuah kata sabar bisa tercipta bepuluh, beratus bahkan beribu-ribu kata. Boleh dibilang sabar berfungsi sebagai induk dari sikap terpuji layaknya induk dari seekor ayam.
Dengan sabar dapat menumbuhkan berjuta-juta sikap terpuji dalam diri kita jadi kita tidak melapangkan hati saja tertapi juga kita dapat membuat orang lain bahagia tapi pula tidak setiap orang yang sabar akan berakhir bahagia, diluar sana banyak orang yang terlampau bersabar menahan sesuatu hingga dirinya tak kuasa.
Tengoklah kasus-kasus “suicide” (bunuh diri) yang belakangan ini terjadi, atau kasus yang lainnya yang menyisakan sedikit pertanyaan mengapa mereka bersabar tetapi pada akhirnya kesabaran itu malah menjadi bumerang baginya.
Kita bahkan sering mendengar cerita yang lebih konyol lagi, hanya karena putus cinta, atau cintanya tak kesampaian seseorang bisa mengakhiri hidupnya dengan mudah, naudzubillah. Mereka itulah yang telah membatasi setiap jengkal kesabaran dan berpikir dengan begitu akan lenyaplah segala sisi ketidaksabarannya selama ini.
Sabar memang suatu hal yang boleh dibilang dilematis. Disatu sisi ia akan membuat sesorang menjadi tenang dan tentram tapi di sisi lain ia akan membuat sesorang menjadi bosan sehingga dapat membuat seseorang menjadi frustasi. Sabar satu kata yang dapat membuat kita menjadi lebih bijak dan bosan.
Kita dapat memilih dengan sesuka hati, apakah kita mau berbosan-bosan dengan kata sabar atau akan berbijak ria dengan kata sabar. SULIT? enggak juga, cobalah untuk bersabar maka kita akan menemukan jawabannya sendiri. “Allah tidak akan menyai-nyiakan perjuangan hambanya”. Walaupun kita tidak dapat memetik buah dari kesabaran tapi pastilah akan terbalas diakhirat kelak