Monday, May 12Top Banten - Rujukan Paling Top Warga Banten
Shadow

Pulau Peucang Jadi Surga Tersembunyi di Ujung Barat Pulau Jawa, Begini Keindahan Pesona Alamnya

TOPBANTEN.COM – Pulau Peucang yang berada di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TMNUK) ini ternyata menawarkan keindahan dan kemurnian alam yang menakjubkan.

Keindahan alam Pulau Peucang ini juga tidak kalah dengan keindahan alam di Bali.

Menariknya, Pulau Peucang mendapat julukan surga tersembunyi di ujung barat pulau Jawa.

BACA JUGA: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Ditunjuk Jadi Plt Kepala OIKN, Dua Hal Ini yang Bakal Dikebut

Pulau Peucang ini memiliki luas kurang lebih 450 hektar, dengan pesona pantai yang memiliki alam bawah laut yang cantik nan mempesona.

Di Pulau Peucang ini dihuni oleh berbagai macam satwa liar seperti rusa, kijang, monyet, burung enggang, biawak, elang laut, babi hutan dan masih banyak lagi.

Pulau ini memiliki sejarah dengan adanya letusan Gunung Krakatau pada 1883, hingga mengakibatkan juga bencana tsunami saat itu.

BACA JUGA: TOK! DPR Setujui Kewarganegaraan Calvin Verdonk dan Jens Raven, Begini Tanggapan PSSI

Jika kamu ingin berwisata di alam yang jauh dari hiruk-pikuknya perkotaan, kamu sangat bisa mengunjungi pulau ini, karena suasana di tempat ini sangat asri.

Perjalanan menuju pulau ini menggunakan jalur laut dari Sumur atau Tamanjaya, di mana butuh waktu 2-3 jam untuk sampai ke dermaganya.

Di perjalanan kamu bisa melihat hamparan hutan belantara yang sangat luas dan bukit-bukit.

BACA JUGA: PUNYA CIRI KHAS! Kain Tenun Baduy, Keindahan Warisan Tradisional yang Terus Hidup

Kamu bisa menikmati suasana pantai pulau ini dengan pasir putihnya, alam yang asri, satwa liar yang ada, trekking santai jelajahi hutan ke Karang Copong, hingga snorkeling.

Selain itu juga kamu dapat melihat situs sejarah peninggalan kolonial Belanda yakni berupa menara mercusuar dan bekas dermaga di Tanjung Layar dan Cibom.

Nah, itulah informasi mengenai Pulau Peucang yang menjadi surga tersembunyi ujung paling barat pulau Jawa. Tertarik bukan? (Dinda/Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *