Sunday, May 11Top Banten - Rujukan Paling Top Warga Banten
Shadow

ALL EYES ON PAPUA Ramai di Sosmed Netizen +62, Ada Apa?

TOPBANTEN.COM – Belakangan ini selain ramai slogan “ALL EYES ON RAFAH” juga ramai slogan “ALL EYES ON PAPUA”.

Bahkan yang pertama kali mengenali slogan ALL EYES ON PAPUA datang para publik figur atau artis Indonesia.

ALL EYES ON PAPUA ini menjadi ungkapan masyarakat Indonesia yang turut serta menyuarakan kepeduliannya terhadap hutan Papua.

BACA JUGA: PUNYA CIRI KHAS! Kain Tenun Baduy, Keindahan Warisan Tradisional yang Terus Hidup

Masyarakat Indonesia ikut menyuarakan atas kepeduliannya pada Papua karena hutan Papua akan dibabat untuk dijadikan lahan perkebunan sawit.

Lokasi yang akan dijadikan lahan perkebunan sawit ini tepatnya berada di Boven Digul yang luasnya 36 ribu hektar.

Untuk diketahui, saat masyarakat adat Suku Awyu di Boven Digul, Papua Selatan dan Suku Moi di Sorong, Papua Barat menggugat izin lingkungan kebun sawit yang dikelola PT Indo Asiana Lestari (PT IAL).

BACA JUGA: Pulau Peucang Jadi Surga Tersembunyi di Ujung Barat Pulau Jawa, Begini Keindahan Pesona Alamnya

Penolakan itu juga berujung dengan dilakukannya demonstrasi di depan Mahkamah Agung dengan memakai pakaian adat khas Papua, di mana mereka menyuarakan atas hak-hak mereka.

“Kami datang menempuh jarak yang jauh, rumit, dan mahal dari tanah papua ke ibu kota jakarta, untuk meminta mahkamah agung memulihkan hak-hak kami yang dirampas dengan membatalkan izin perusahaan sawit yang kini tengah kami lawan ini,” ungkap salah satu pejuang lingkungan hidup dari Suku Awyu, dikutip dari berbagai sumber.

Sedangkan yang dapat kita ketahui bahwa hutan adat adalah sumber kehidupan, pangan, budaya, sumber air bagi masyarakat papua.

BACA JUGA: TOK! DPR Setujui Kewarganegaraan Calvin Verdonk dan Jens Raven, Begini Tanggapan PSSI

Apabila hutan ini di babat habis, maka sumber penghidupan mereka akan hilang serta kehidupan merekapun akan terancam.

Selain berpotensi menghilangkan hutan alam, proyek perkebunan hutan sawit ini juga menghasilkan emisi 25 juta ton CO2, yang dimana jumlah emisi ini sama dengan menyumbang 5 persen dari tingkat emisi karbon tahun 2030 mendatang.

Oleh karena itu, ini akan menimbulkan dampak yang tak hanya dirasakan oleh masyarakat Papua melainkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. (Dinda/Redaksi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *